Selasa, 20 April 2010

Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen dibagi menjadi:

  1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)

Marginal Utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu. Beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Dalam pendekatan ini digunakan anggapan sebagai berikut :

* Utility bisa diukur dengan uang.

* Hukum Gossen (The Law Of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa semakin banyak sesuatu barang di konsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun".

* Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

Asumsi seorang konsumen :
1. Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.
2. Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa.
3. Terdapat kendala anggaran.

2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)

Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan kardinal bersifat subjektif, maka pendekatan ordinal lebih memberi penekatan pada preferensi yaitu membuat peringkat (rangking) atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi. Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus. Yang menjadi asumsi dasar seorang konsumen dalam pendekatan ini adalah :

1) Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya

2) Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering.

3) Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.

Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.

# Konsep Elastisitas #

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu :

1) elastisitas harga permintaan

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

2) elastisitas silang

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer dan juga pendapatan. Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)

3) elastisitas pendapatan

Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.

Perilaku Produsen

  1. Produksi dan Fungsi Produksi

Pengertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.

Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output. Konsep fungsi produksi berkaitan dengan hubungan fisik antara input dengan output yang dapat dihasilkan. Fungsi produksi ini membatasi pencatatan profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar dimana ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output.

  1. Keseimbangan Produksi

* Terjadi pada saat produsen mengkombinasikan dua faktor produksi dengan memberikan output yg maksimal.

* Keseimbangan dicapai dengan prinsip output maksimal atau minimalisasi biaya.

  1. Least Cost Combination

Least Cost Combination (LCC) adalah suatu titik/keadaan yang memberikan kombinasi penggunaan input-input/factor produksi Untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu dengan ongkos total yang minimum. Untuk menghasilkan / menentukan kombinasi yang optimal ini diperlukan tiga data, yaitu :

a) Isoquant, untuk menentukan tingkat output yang dikehendaki;

b) Harga factor produksi/input pertama (X1)

c) Harga factor produksi/input kedua (X2)

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes